Powered By Blogger
**==-Welcome to My Blogger Michael Zaodiek-==**

Kamis, 10 November 2011

Tuhan ngga pernah 'delete' aku lho !

Teman-teman, pernah kalian punya pengalaman men'delete' salah satu orang di friendlist
kalian di Facebook, Friendster, Blog, Phone Box dan sebagainya?? Kalau aku, penah dooonk
(idih, bangga lagi) Hehe, macam-macam alasannya. Bisa karena orang yang ku hapus itu rese
minta kenalan (pede mode: on), suka ngirim kata-kata aneh, agak freak, bisa juga karena
pernah nggak merespon ku, atau mungkin aku nggak mau lagi mereka ada di friendlist ku
karena mereka nyakitin aku di dunia nyata (artinya aku kenal mereka secara langsung)
sehingga aku nggak mau mengingat hidup lamaku bersama mereka setelah hidup di jalan yang baru.

Tapi teman-teman, sekarang aku jadi mikir, 'ih, jahat nggak sih aku ini? kok bisa ya, aku delete
mereka atau kasarnya, aku 'membunuh' mereka dalam pikiranku?

Teman-teman pernah nggak mikir kalo ternyata Tuhan nggak pernah 'delete' kita?

Betapa seringnya kita bertingkah aneh/freak dihadapan Tuhan dan betapa seringnya kita
mengeluh sama Tuhan melalui perkara-perkara kecil (yang pastinya bukan disebabkan oleh
keinginan Tuhan melainkan kita sendirilah yang membuat masalah bagi diri kita maupun orang lain),
tapi Tuhan tetap bersabar akan keluhan kita dan tetap sayang sama kita. mungkin melihat tingkah
kita, Tuhan hanya geleng-geleng kepala atau hanya tersenyum en gemezz sama kita :p.

Contohnya apa ya??

Hmm...mari kita berandai-andai, Misalnya suatu hari kita sukaaaa banget sama seorang
cewek/cowok en kita berdoa terus untuknya supaya dia boleh jadi pasangan hidup kita.
Pokoknya maksa Tuhan deh, supaya kita bisa jadian sama orang yang kita suka, padahal buat
Tuhan dia bukanlah yang terbaik bagi kita. Begitu Tuhan kasih jawaban yang nggak memuaskan
hati kita (orang yang kita suka jadian sama orang lain), kita ngambek en ngomel-ngomel sama
Tuhan, "Bapa, kenapa dia yang dipilih??Kenapa bukan aku??? kenapa, Tuhan? kenapa????
Padahal nih yaa, cinta Tuhan ke kita tuh jauh lebih indah dari pada mengharapkan cinta dari
orang lain, apalagi cinta orang yang belum kenal Tuhan. kalau Tuhan berpikir seperti saya,
pasti Tuhan akan berkata, "duh anak-Ku yang satu ini aneh banget, padahal setelah ular beludak
ini belalu (maksud saya, orang yang gak tepat bagi hidup kita), Aku akan kasih dia Ikan yang terbaik
(pasangan yang terbaik). ck..ck..ck... Sabaaar, sabaaar!!! (sambil geleng-geleng kepala)" (^o^)v

Hmmm.. satu lagi. Misalnya sekarang kita puji-puji Tuhan, kita rayu Tuhan demi sebuah
keinginan, tapi sedetik kemudian perhatian, pujian dan rayuan kita beralih ke dunia.
Aneh nggak sich kita ini ??

Lebih gampangnya, mari berandai-andai lagi. Si A lagi kasmaran nih sama si B. Demi meraih
hati dan perhatiannya, sibuklah si A menyusun segala rayuan, pujian, bahkan gombalan untuk
si B. Ngga cuma itu, bahkan si A rela ngorek2 tabungannya untuk traktir, ngajak jalan, en beli
hadiah buat si B. Ketika si B mulai luluh nih, tiba-tiba nonggol si C yang terlihat 'lebih' dimata si A.
Jadilah si B dicuekin karena sekarang si A sibuk memperhatikan si C.

Secara manusia, si B pasti menganggap si A ini freak, playboy cap gajah, ngga serius, dan
sebagainya yang jelek-jelek, lalu si B ngga mau lagi kenal sama si A, ngga mau ingat-ingat si A
karea marah, kecewa dan sakit hati. Dibuanglah segala hadiah pemberian si A, dibakar semua
foto mereka berdua dan segala karcis nonton yang sengaja dikenang sama si B, ganti nomor hape
bahkan kalo perlu pindah rumah yang jauh biar ngga ketemu si A lagi (ini sih terlalu lebay.. :p).

Tapi Tuhan beda!, Dia tetap setia menunggu kita kembali kepada-Nya meski kita sering
menduakan Tuhan, tetap sayang kita 100% meski kita sering mengecewakan Tuhan, tetap ada
saat kita mulai sadar bahwa kita butuh pertolongan Tuhan. Setelah menerima berbagai tingkah
kita yang aneh-aneh bahkan sampai membuat Tuhan kecewa pun, Tuhan ngga pernah berpikir
untuk segera memusnakan kita saat kita ngga bersyukur dan mengeluh sama Tuhan.

Ngga lucu dong kalo misalnya kita mengeluh karena hari ini ngga punya duit buat makan
bakso, lalu Tuhan murka sama kita dan bilang. "dasar ciptaan ngga tau di untung! Di kasih hati
minta jantung lagi! Hari ini kan udah di kasih kentucky plus sambal terasi, masih ngeluh ngga
punya duit buat makan bakso lagi!!! Sebagai hukuman, Ku-musnahin aja deh yang satu ini, biar
ciptaan-Ku yang lain ngga berani mengeluh lagi!".

Nah lho!! Mana pernah Tuhan bilang begitu. Tuhan tuh sabar banget menghadapi tingkah kita!
Mana ada yang sebaik Dia??? Aku pun sampai sekarang masih jaauuuuhh banget untuk menyamai cinta-Nya.

Bayangkan aja, kita itu ciptaan-Nya, tapi sering ngga ingat sama Pencipta kita bahkan lupa untuk
berusaha memahami dan melakukan keinginan Tuhan (Bapa, makhluk ciptaan-Mu tuh terlalu
indah sih, kosentrasi saya jadi sering ternganggu deh *hehe, ampun, Tuhan!!!*). (^^)v

Tapi sekali lagi Tuhan nggak 'delete' kita dari pikiran-Nya, ngga 'delete' kita dari perhatian-Nya,
ngga 'delete' kita dari kasih-Nya, ngga 'delete' kita sebagai penerima berkat dan kebaikan-Nya.
Kurang baik apalagi coba Tuhan kita yang keren ini?? Nggak ada satupun diantara kita yang luput
dari cinta-Nya!!! Coba resapi lagi deh kalo ternyata kita tuh 'BERHARGA BANGET' di mata-Nya,
jauh melebihi apapun. (Oh thank You Lord!! I hope that all of my heart can love You more than I can Say!)

Lalu, ingat kan, watku Tuhan Yesus diludahi, dipukuli, dirajam, dicambuk dengan cambuk duri,
dimaki-maki, difitnah dan dihakimi atas apa yg nggak Dia lakukan, disakiti oleh ciptaan-Nya
sendiri, bahkan sampai disalibkan pun lambung-Nya ditusuk. (kita jg punya adil! lho ketika
Tuhan Yesus disalibkan!) Jahat banget ya kita?? tapi apa Tuhan marah? Apa Dia menurunkan
hukuman bagi kita? Tuhan diam!!! Dia menahan seluruh kesakitan-Nya; luka fisik dan batin dan
justru mengampuni kesalahan (kasarnya; ke-kurang ajar-an kita) kita dan tetap mengasihi kita, 100% !!!

Kalau gitu, kenapa kita yang manusia biasa ini justru nggak bsa memaafkan orang jahat
sama kita? kenapa kita harus sombong sehingga merasa, 'seharusnya mereka pikirin gw!'
Aku baru sadar bahwa perbuatanku menghapus beberapa orang dari friendlist-ku itu sedikit
disebabkan rasa sombongku karena merasa orang-orang ini mengganggu (padahal cewe
seneng tuh kalo ada yang nyata-nyatanya memuji cantiklah, imutlah, manislah *saya sebenarnya
kasihan sama yang memuji, tertipu foto sihhh! Hihihi*), atau merasa mereka ngga sepaham
denganku, atau mengganggap orang-orang ini aneh dan aku ngga mau ketularan keanehannya,
atau aku disakiti oleh mereka sehingga berusaha membuang mereka sebelum aku yang dibuang.

satu lagi, kalo emang udah berada di jalan yang baru dan mendapatkan hidup baru, kurasa hal itu
BUKAN-lah alasan yang membuat kita harus men'delete' orang-orang yang pernah menyakiti
kita supaya kira nggak jatuh ke dalam dosa yang sama. Kalu kita berpikir seperti itu, NO WAY!!!
itu salah besar!

Hidup baru bukan berarti kita punya teman-teman baru yang nggak pernah kita kenal sebelumnya,
punya pacar baru, punya hp en nomor hp baru, punya mobil baru, bahkan punya keluarga baru
(nah lho, ngga mungkin kan?).

Hidup baru, berarti udah terima kasih Yesus yang selalu baru, punya hati yang baru yang mesti kita isi
dengan kekudusan, kesabaran, dan kasih yang udah kita terima serta punya pola pikir yang baru
yang selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, melalui hidup kita, sikap kita, perkataan kita dan pikiran kita
yang senantiasa harus kudus.

Artinya, dalam hidup baru, dengan hati dan pikiran yang baru, kita belajar mengampuni, belajar menerima
apapun dan siapapun namun siap untuk nggak diterima oleh orang lain, belajar bersabar, belajar
merendahkan diri dan merendahkan hati, belajar mengasihi...pokoknya belajar dan belajaaaar terus.
sampai kita mati, kita tetap harus belajar tentang keinginan Tuhan atas hidup kita.

So, kalau kita berpikir men'delete' orang lain dapat membuat kita baru, salah besar !!!
Dengan men'delete' mereka, bukan hidup baru yang kita terima dan rasakan. itu hanyalah salah
satu bentuk pelarian diri atas masalah kita, dan pelarian diri ngga akan membuat kita belajar
menghadapi masa lalu. Kalau kita melarikan diri, suatu saat pasti akan menemui masalah yang sama
lagi, dan kalau kita ngga berusha menghadapinya, kita ngga akan pernah lulus dari masalah
yang sama karena suatu saat pasti kita akan melarikan diri lagi kalo ketemu dengan masalah itu.

Anyway, bro en sist, aku juga lagi-lagi masih belajar tentang hal ini. Gimanapun juga, tulisan ini
bukan untuk menghakimi atau menjatuhkan, tapi ini merupakan sebuah pesan dan pelajaran
untuk diriku juga. Sebuah cerminan penting bagiku, memahami bahwa semua yang Tuhan
gariskan dalam hidupku (kehidupan. keluarga, teman, orang yang memusuhi, masa lalu, masa depan, dll)
adalah hal-hal baik yang membuatku banyak belajar. Sekarang semua ada dalam keputusan kita,
mau belajar dan berserah nggak???

Yuk saling mengingatkan tanpa menghakimi!! :):):)

Jangan 'delete' aku yaaa... :p, kalo ada masalah, lebih baik terbuka, kan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar